SINERGITAS KEARIFAN LOKAL DAN GENDER: PERAN STRATEGIS PEREMPUAN ADAT KALIMANTAN DALAM UPAYA IKLIM BERKELANJUTAN

Authors

  • Wahyuning Mei Savira Universitas Airlangga
  • Allyana Honosutomo Universitas Airlangga

DOI:

https://doi.org/10.38156/gesi.v3i3.177

Keywords:

Perempuan Adat, upaya iklim, kesetaraan gender, Pembangunan Berkelanjutan, Ekofeminisme Interseksional

Abstract

Perubahan iklim merupakan persoalan global yang saat ini tengah menjadi fokus utama setiap negara, tak terkecuali di Indonesia. Dampak perubahan iklim di Indonesia turut diperparah dengan adanya deforestasi dan praktik ekonomi ekstraktif yang masih masif terjadi di Kalimantan.  Padahal, perubahan iklim sendiri bukanlah fenomena yang bersifat netral gender. Perempuan cenderung mengalami opresi berlapis, utamanya bagi perempuan adat yang memiliki kedekatan intens dengan alam sehingga perubahan iklim dapat berpotensi meningkatkan kondisi ketidaksetaraan gender. Namun, perempuan adat bukan hanya menjadi korban pasif, tetapi juga mampu berperan sebagai agen aktif dalam upaya iklim berkelanjutan. Penelitian ini berfokus untuk mengeksplorasi peran strategis perempuan adat Kalimantan dalam upaya iklim berkelanjutan yang luput disorot oleh studi terdahulu. Sebagai pisau analisis, penelitian ini mengaplikasikan teori ekofeminisme interseksional. Metode pengumpulan data yang digunakan bersifat kualitatif melalui studi literatur dan dianalisis lebih lanjut dengan teknik analisis interpretatif. Penelitian ini menemukan bahwa peran strategis perempuan adat Kalimantan terletak dalam kemampuan mereka untuk mempreservasi kearifan lokal yang menjadi kunci upaya iklim berkelanjutan. Sebagai hasil pengamatan langsung dan interaksi intens perempuan adat Kalimantan dengan alam, mereka juga mempunyai pengetahuan, pengalaman, dan praktik terbaik yang dapat diadaptasi sebagai upaya iklim berkelanjutan. Namun, peran strategis perempuan adat Kalimantan belum sepenuhnya direkoginisi dan difasilitasi secara baik. Aktualisasi peran strategis perempuan adat kerap dihalangi oleh problema struktural dan kultural sehingga membutuhkan langkah konkrit dari pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat. Terakhir, penelitian ini menekankan bahwa upaya iklim berkelanjutan (SDG ke-13) dapat diterapkan secara maksimal apabila  kesetaraan gender telah dinikmati oleh semua kelompok, termasuk perempuan adat (SDG ke-5).

References

Acosta, A., Belaunde, L., Boesten, J., Cadena, M., & Pariona, T. (2020). INDIGENOUS WOMEN & CLIMATE CHANGE. Peru: Norway’s International Climate and Forest Initiative.

Adjie, S., & Dharyati, E. (2017). Sebaran dan kebiasaan makan beberapa jenis ikan di daerah aliran Sungai Kapuas, Kalimantan Barat. BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap, 2(6), 283-290.

Agarwal, B. (2019). The gender and environment debate: Lessons from India. Dalam Population and environment (hlm. 87-124). Routledge.

Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN). (2024). Masyarakat Adat di Penajam Paser Utara Tergusur Oleh Pembangunan IKN. [daring]. Dalam https://www.aman.or.id/story/masyarakat-adat-di-penajam-paser-utara-tergusur-oleh-pembangunan-ikn

Aliviani, A. (2024, April 22). Perempuan Dayak Orung Da’an, penjaga tradisi hulu Sungai Kapuas. [daring]. Dalam https://www.mongabay.co.id/2024/04/22/perempuan-dayak-orung-daan-penjaga-tradisi-hulu-sungai-kapuas/

Alyanada, A., & Iskandar, I. (2023). Peran Aliansi Masyarakat Adat Nusantara dalam mendukung implementasi United Nations Declaration on the Rights of Indigenous Peoples di Indonesia. Journal of International and Local Studies, 7(1), 1-15.

Ananta, A., Arifin, E. N., Hasbullah, M. S., Handayani, N. B., & Pramono, A. (2015). Demography of Indonesia’s Ethnicity. Institute of Southeast Asian Studies dan BPS – Statistics Indonesia.

Anggraini, I. M., Parabi, A., & Widodo, M. L. (2023). Status pencemaran Sungai Kapuas Kalimantan Barat. Jurnal Teknologi Infrastruktur, 2(1), 44-52.

Arivia, G. (2018). Spiritual ecofeminism of indigenous women in Indonesia: A celebration of women’s strength, power and virtue. Competition and Cooperation in Social and Political Sciences, 7(1), 353-359.

Astono, A., & Wagner, I. (2024). Perempuan Dayak dalam peran menjaga lingkungan hidup perspektif ekofeminisme terhadap hukum lingkungan di Kalimantan Barat (Studi kasus: Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Landak). Arus Jurnal Sosial dan Humaniora, 4(1), 8-16.

Auriga Nusantara. (2023). Unheeded warnings: Forest biomass threats to tropical forests in Indonesia and Southeast Asia.

Bank Indonesia. (2023). Laporan Perekonomian - Provinsi Kalimantan Timur.

Benabed, F. (2020). Indigenous ecofeminism and literature of matrilineage in Linda Hogan’s Solar Storms. Annales Universitatis Mariae Curie-Sklodowska, sectio FF–Philologia, 38(2), 237-249.

BG ESDM. (2020). Neraca Sumber Daya Dan Cadangan Mineral, Batubara, Dan Panas Bumi Indonesia: Status 2019. Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (BG ESDM).

Chandra, W. (2021). Riset GUCCI: Kebijakan Perubahan Iklim Pemerintah Belum Responsif Gender. [daring]. Dalam https://www.mongabay.co.id/2021/05/24/riset-gucci-kebijakan-perubahan-iklim-pemerintah-belum-responsif-gender/

Climate Change Performance Index. (2024). Indonesia.

Climate Investment Funds. (2021). Empowering Indigenous Women to Integrate Traditional Knowledge and Practices in Climate Action. Climate Investment Funds.

Dagnachew, A. G., Hof, A., Soest, H. V., & Vuuren, D. V. (2021). Climate change measures and sustainable development goals. PBL Netherlands Environmenta l Assessment Agency, The Hague.

Darmalaksana, W. (2020). Metode penelitian kualitatif studi pustaka dan studi lapangan. Pre-Print Digital Library UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Dey, Ian, 1993. Qualitative data analysis : a user-friendly guide for social scientists. New York, Ny.

Dinas Kelautan dan Perikanan Kalimantan Tengah. (2021). [daring]. Dalam Pengembangan ikan lokal khas Kalimantan Tengah. Diakses dari https://dislutkan.kalteng.go.id/berita-detail/pengembangan-ikan-lokal-khas-kalimantan-tengah

Eastin, J. (2018). Climate change and gender equality in d eveloping states. World Development, 107, 289-305.

Fadhilah, A. N. (2016). Geliat Perempuan Dayak Menjaga Hutan di Kalimantan Tengah.

Fajriadi. (2024). Studi Terbaru: IKN Nusantara dan Wilayah Lain di Kalimantan Terancam Kekeringan Ekstrem pada 2050. [daring]. Dalam https://satu.tempo.co/lingkungan/studi-terbaru-ikn-nusantara-dan-wilayah-lain-di-kalimantan-terancam-kekeringan-ekstrem-pada-2050-76221

Global Climate Risk Index. (2021), Review of Global Climate Risk Index 2021. German Watch.

Green Network. (2023). Nasib perempuan adat di tengah kerusakan lingkungan Indonesia. [daring]. Dalam https://greennetwork.id/unggulan/nasib-perempuan-adat-di-tengah-kerusakan-lingkungan-indonesia/

Hastuti, P. (2023). Lunang Tla Ota Ine: Memahami Kebudayaan Komunitas Adat Punan Adiu Dan Praktik Diskursif Pelestarian Hutan. Masyarakat Indonesia, 49(1), 65-80.

Ilysheva, N., Karanina, E., & Baldesku, E. (2020). Analysis of the factors of sustainable development of ecosystems in the territories of the North. In E3S Web of Conferences (Vol. 208, p. 08020). EDP Sciences.

Jumario, N., & Marianus, A. S. (2023). Telaah kebijakan green economy di Provinsi Kalimantan Utara. Jurnal Energi Baru Dan Terbarukan, 4(2), 58-66.

Justin, J., & Menon, N. (2022). Indian Intersectional Ecofeminism and Sustainability: A Study on Mayilamma: The Life of a Tribal Eco-Warrior and Jharkhand’s Save the Forest Movement. Journal of Ecohumanism, 1(2), 123-137.

Kings, A. E. (2017). Intersectionality and the changing face of ecofeminism. Ethics and the Environment, 22(1), 63-87.

Lisdiyono, E. (2017). Exploring the strength of local wisdom in efforts to ensure the environmental sustainability. International Journal of Civil Engineering and Technology, 8(11), 340-347.

Liu, Z., Zhang, Y., Ni, X., Dong, M., Zhu, J., Zhang, Q., & Wang, J. (2023). Climate action may reduce the risk of unemployment: An insight into the city-level interconnections among the sustainable development goals. Resources, Conservation and Recycling, 194, 107002.

López-Serrano, L. (2023). Indigenous ecofeminism? Decolonial practices and indigenous resurgence in Lee Maracle’s works. Canada and Beyond: A Journal of Canadian Literary and Cultural Studies, 12, 85-101.

Luithui, S., & Tugendhat, H. (2014). Kekerasan Terhadap Perempuan Adat, Baik Tua dan Muda: Sebuah fenomena yang kompleks. Moreton-in-Marsh: Asia Indigenous Peoples Pact Foundation (AIPP) dan Forest Peoples Programme (FPP).

Marlina, S. (2022). Ekofeminisme perempuan dalam menghadapi dampak perubahan iklim di Kalimantan Tengah. Penerbit NEM.

Marlina, S. (2024). Perempuan Adat, Krisis Iklim, dan Ketahanan Pangan.

Mulyani, S. (2022). Petkuq Mehuey: Kearifan Lokal dengan Kesetaraan Gender dalam Menjaga Hutan Adat Suku Dayak Wehea-Kutai Timur, Kalimantan Timur. Jurnal Sosial-Politika, 3(2), 82-90.

Natalia, D., & Ediyanto, E. (2024). Tindakan suku Dayak Ngaju terhadap hutan. Jurnal Analisa Sosiologi, 13(2), 246-264.

Niko, N. (2019). Perempuan Dayak Mali: Melindungi Alam dari Maut. UMBARA: Indonesian Journal of Anthropology, 2(2), 78-87.

Nikodemus, N., Pratiwi, A. M., Setiawan, A., Efriani, & Wahyudi, H. (2022, 2 November). Perempuan adat krusial bagi hutan tapi jadi korban berlapis krisis iklim. [daring]. Dalam https://theconversation.com/perempuan-adat-krusial-bagi-hutan-tapi-jadi-korban-berlapis-krisis-iklim-195741

Njau, A., Hakim, A., Lekson, A. S., & Setyowati, E. (2019). Local wisdom practices of Dayak Indigenous People in the management of tana’ulen in the Kayan Mentarang National Park of Malinau regency, North Kalimantan province, Indonesia. Russian Journal of Agricultural and Socio-Economic Sciences, 91(7), 156-167.

Piter, R. (2021). Makna kearifan lokal tradisi Bauma Batahutn suku Dayak Kanayatn di Kalimantan Barat. Balale’: Jurnal Antropologi, 4(1), 1-23.

Pratama, B. A., Apandi, I., Sutikno, S. J., & Syarifudin, M. (2021). KOMPOSISI PENYUSUN HUTAN DI STASIUN PENELITIAN LALUT BIRAI, TAMAN NASIONAL KAYAN MENTARANG, KALIMANTAN UTARA. BERITA BIOLOGI, 21(3), 247-260.

Rindang, K. (2024). Perempuan adat di tengah ancaman kerusakan lingkungan. Aliansi Masyarakat Adat Nusantara. [daring]. Dalam https://www.aman.or.id/news/read/1828

Rusmadi, R. (2017). Pengarusutamaan gender dalam kebijakan perubahan iklim di Indonesia. Sawwa: Jurnal Studi Gender, 12(1), 91-110.

Rusmadi, R. (2017). Pengarusutamaan gender dalam kebijakan perubahan iklim di indonesia. Sawwa: Jurnal Studi Gender, 12(1), 91-110.

Saputra, E. E. (2021). Isyarat Perubahan Iklim di Kalimantan Kian Terasa. [daring]. Dalam https://www.kompas.id/baca/nusantara/2021/09/22/isyarat-perubahan-iklim-di-kalimantan-kian-terasa

Saraswati, M. K., & Adi, E. A. W. (2022). Pemindahan ibu kota negara ke Provinsi Kalimantan Timur berdasarkan analisis SWOT. JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan), 6(2).

Sarvina, Y., Surmaini, E., & Supriatin, L. S. (2023). Dampak perubahan iklim pada sektor prioritas. Dalam Surmaini, E., Supriatin, l. S., & Sarvina, Y. (Ed.), Teknologi dan kearifan lokal untuk adaptasi perubahan iklim (1–21). Penerbit BRIN.

Satria, R., Fitriani, A., & Astono, A. (2023). Kedudukan hukum surat edaran nomor 5/Se-400.Hk.02/II/2022 terkait dengan peralihan hak atas tanah. Fairness and Justice: Jurnal Ilmiah Ilmu Hukum, 21(1), 31-43. https://doi.org/10.32528/faj.v21i1.12947

Satu Data Kaltim. (2024). Data Lembaga Swadaya Masyarakat Prov. Kaltim Tahun 2021-2024. [dari g]. Dalam https://data.kaltimprov.go.id/ne/dataset/data-lembaga-swadaya-masyarakat-prov-kaltim-tahun-2021-2023

Simarmata, D. and Indrawati, D. (2022). Using local wisdom for climate change mitigation. Iop Conference Series Earth and Environmental SASAMBO: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service), Mei 2024. Vol. 6 No. 2. https://doi.org/10.1088/1755-1315/1109/1/012004

Suliantoro, B. W., & Murdiati, C. W. (2019). Perjuangan Perempuan Mencari Keadilan & Menyelamatkan Lingkungan. Yogyakarta: Cahaya Atma Pustaka.

Syahputra, A. (2022). Loss and Damage Akibat Dampak Perubahan Iklim di Sektor Pesisir [daring]. Dalam https://lcdi-indonesia.id/2022/08/29/loss-and-damage-akibat-dampak-perubahan-iklim-di-sektor-pesisir/

Tanassum, S. (2018). NGOs role in women empowerment.

Toumbourou, T. D., & Dressler, W. H. (2021). Sustaining livelihoods in a palm oil enclave: differentiated gendered responses in East Kalimantan, Indonesia. Asia Pacific Viewpoint, 62(1), 40-55.

Triwibowo, D. R. (2021). Lumbung pangan lokal: Pertahanan Dayak Kalteng lawan perubahan iklim. [daring]. Dalam https://www.kompas.id/baca/gaya-hidup/2021/12/17/lumbung-pangan-lokal-pertahanan-dayak-kalteng-lawan-perubahan-iklim

Triwibowo, D. R. (2023, 12 Maret). Perempuan menjaga pangan. [daring]. Dalam https://www.kompas.id/baca/foto/2023/03/12/perempuan-menjaga-pangan

Tschakert, P., & Machado, M. (2017). Gender justice and rights in climate change adaptation: Opportunities and pitfalls. Dalam Gender justice and development: Local and global (hlm. 79-93). Routledge.

UN Women – Headquarters. (2023). SDG 13: Take urgent action to combat climate change and its impacts. [daring]. Dalam https://www.unwomen.org/en/news/in-focus/women-and-the-sdgs/sdg-13-climate-action

United Nations (2022, July 28). Climate Action - United Nations Sustainable Development. United Nations Sustainable Development. https://www.un.org/sustainabledevelopment/climate-action

Walhi. (2023). Corak Ekonomi Ekstraktif Masih Jadi Pilihan, Kerusakan Lingkungan dan Krisis Iklim Semakin Mengkhawatirkan.

Whyte, K. P. (2014). Indigenous women, climate change impacts, and collective action. Hypatia, 29(3), 599-616.

Wibowo, A., & Demadevina, N. (2021). Kertas Kebijakan Hak Kolektif Perempuan Adat Wajib Dimaktubkan dalam Undang-Undang Masyarakat Adat. Kertas Kebijakan.

Wibowo, S. H., Yahuli, R., Angel, R. B., Putri, T. A., & Mangiwa, D. M. (2023). Urgensi Pengesahan Ruu Masyarakat Hukum Adat Ditinjau Dari Perspektif Psikologi, Sosiologi, Dan Antropologi. NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 10(5), 2314-2322.

World Bank. (2021). Climate Change Overview Country Summary.

Yadav, S. S., & Lal, R. (2018). Vulnerability of women to climate change in arid and semi-arid regions: The case of India and South Asia. Journal of Arid Environments, 149, 4-17.

Zheng, X., Wang, R., Hoekstra, A. Y., Krol, M. S., Zhang, Y., Guo, K., ... & Wang, C. (2021). Consideration of culture is vital if we are to achieve the Sustainable Development Goals. One Earth, 4(2), 307-319.

Downloads

Published

2024-10-31

How to Cite

Wahyuning Mei Savira, & Allyana Honosutomo. (2024). SINERGITAS KEARIFAN LOKAL DAN GENDER: PERAN STRATEGIS PEREMPUAN ADAT KALIMANTAN DALAM UPAYA IKLIM BERKELANJUTAN. Jurnal Gesi, 3(2), 28–45. https://doi.org/10.38156/gesi.v3i3.177