KESETARAAN GENDER DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN SOFT SKILL TANGGAP BENCANA KEBAKARAN PADA ANAK SEJAK DINI
DOI:
https://doi.org/10.38156/gesi.v8i1.103Abstrak
Implementasi hak pendidikan baik laki-laki maupun perempuan sehingga kesetaraan pendidikan tercapai. Kesetaraan pendidikan dapat dicapai melalui jalur formal maupun nonformal serta pendidikan informal. Intervensi pendidikan informal dilakukan oleh tim pengabdian kepada masyarakat dalam pengembangan soft skill tanggap bencana pada kebakaran pada anak sejak dini yaitu siswa SD AlKautsar Surabaya. Berdasarkan beberapa sumber terdapat beberapa permasalahan yang menjelaskan potensi kebakaran yang dimiliki institusi pendidikan. Potensi kebakaran di institusi pendidikan di Surabaya Barat mendorong pentingnya upaya kesetaraan gender di pendidikan informal tentang soft skill tanggap bencana kebakaran. Metode pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dilakukan adalah : pretest, intervensi pendidikan informal, post-test. Berdasarkan mapping didapatkan data bahwa dari tim pengusung terdiri dari 5 orang perempuan dan 2 orang laki-laki, yang mendapatkan pendampingan dalam pengembangan soft skill tanggap bencana pada kebakaran terdapat 31 siswa perempuan dan 27 siswa laki-laki. Data dari sisi kuantitas, jumlah perempuan lebih tinggi dari pada laki-laki, baik dari tim pengabdian kepada masyarakat maupun pada peserta pendidikan informal di soft skill tanggap bencana kebakaran. Berdasarkan hasil pretest dan post-test didapatkan hasil nilai rata-rata siswa perempuan mendapatkan nilai lebih tinggi dibandingkan dengan siswa laki-laki. Secara umum, pada saat bencana perempuan lebih rentan dan beresiko terdampak karena keterbatasan fisik dibandingkan dengan laki-laki. Dengan hasil mapping jumlah dan hasil nilai rata-rata pengetahuan yang dimiliki oleh perempuan yang lebih tinggi dan secara fisik laki-laki lebih kuat maka dalam menghadapi bencana akan menjadi tim yang solid dengan perpaduan komposisi beragam. Dengan demikian maka perlunya kesetaraan gender pada pengembangan soft skill tanggap bencana kebakaran pada anak sejak dini