PENGEMBANGAN BIMBEL ENGGON SIN_AU_QU DALAM PENDIDIKAN NONFORMAL GEN-Y DAN I-GEN DENGAN POLA KESETARAAN GENDER
DOI:
https://doi.org/10.38156/gesi.v8i1.105Kata Kunci:
Pendidikan, non formal, Tutor, Kesetaraan, Gender.Abstrak
Pandemi Covid-19 memberikan dampak pada sendi kehidupan, termasuk pendidikan. Pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) untuk menekan dampak lebih besa` PJJ membuat adaptasi lembaga pendidikan non formal Enggon Sin_Au_Qu yang merupakan lembaga penyedia jasa pendidikan non formal dengan jangkauan wilayah Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Malang, Semarang bahkan Kalimantan. Enggon Sin_Au_Qu mengalami peningkatan permintaan jasa sehingga manajemen melakukan penambahan tutor. Dengan pengembangan yang terjadi maka perlu dilakukan analisa tentang kesetaraan gender di pendidikan non formal Enggon Sin_Au_Qu. Data yang digunakan adalah data sekunder dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Analisa yang dilakukan memberikan hasil berupa gambaran atau mapping peningkatan jumlah siswa yang termasuk Gen-Y dan I-Gen antara tahun 2019 sampai dengan tahun 2021. Dari sisi kuantitas tutor di Enggon Sin_Au_Qu sebanyak 18 orang, didominasi oleh tutor perempuan sebanyak 56% sedangkan sisanya adalah 44% orang adalah tutor laki-laki. Kuantitas tutor perempuan yang lebih besar tak terlepas secara psikologis perempuan berperan dalam membentuk kepribadian peserta didik dalam pembentukan sifat kejujuran, bersikap lemah lembut, memiliki rasa sabar, pantang menyerah dan menanamkan rasa adil, sehingga perempuan lebih dominan dalam peran membentuk dan mengembangkan peserta didik. Gambaran umum data peran tutor terhadap siswa yaitu peran tutor perempuan sebesar 39% terhadap perkembangan Gen-Y dan I-Gen di Enggon Sin_Au_Qu, sedangkan peran tutor laki-laki lebih besar yaitu 61%. Dengan data tersebut maka secara kuantitas tutor perempuan lebih banyak, tetapi secara kualitas tutor laki-laki mempunyai peran lebih besar dalam pengembangan pendidikan non formal Bimbel Enggon Sin_Au_Qu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kesetaraan gender merupakan kata kunci untuk pengembangan bisnis pendidikan non formal Enggon Sin_Au_Qu.