Indonesia KECERDASAN EMOSI DENGAN FORGIVENESS PADA SANTRI PONDOK PESANTREN BANU HASYIM SIDOARJO
DOI:
https://doi.org/10.38156/gesi.v9i01.176Abstrak
Pesantren merupakan salah satu pendidikan informal dan sekaligus juga terdapat pendidikan formal telah berfungsi sebagai pengembangan diri santri. Santri menghabiskan waktu kesehariannya di pondok pesantren dengan mengikuti kegiatan yang ada disana dan intekasi sosial mereka terbentuk dari aktivitas mereka yang hampir dilaksanakan secara bersama-sama sehingga tak dapat dipungkiri terjadi masalah dalam interaksi antara satu dengan yang lainnya yang dapat meningkalkan luka batin maupun kemarahan dalam hati. Oleh karenanya perlu adanya kecerdasan emosi supaya dapat membangun sikap forgiveness. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 36 orang yang merupakan santri Banu Hasyim. Teknik analisa yang dilakukan adalah uji korelasi dengan product moment menggunakan SPSS. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara kecerdasan emosi dan forgiveness, semakin tinggi kecerdasan emosi santri maka semakin tinggi pula sikap forgiveness pada santri dengan nilai signifikansi sebesar 0,011. Dalam penelitian ini juga didapati hasil bahwa rata-rata santri memiliki kecerdasan emosi pada kategori tinggi yakni 75% dan sangat tinggi sebesar 19,5%, sedangkan pada forgiveness rata-rata santri juga berada pada kategori tinggi yakni 52% dan kategori sangat tinggi sebesar 48%. santri yang memiliki kecerdasan emosi tinggi maka ia akan bisa lebih tenang dalam menghadapi permasalahan maupun pengalaman-pengalaman yang menyakitkan dirinya, sehingga akan lebih mudah bersikap forgiveness.