PEMBERDAYAAN WANITA KELOMPOK TANI DALAM MENGHADAPI MODERNISASI PERTANIAN MELALUI USAHATANI HORTIKULTURA
EMPOWERMENT OF WOMEN FARMING GROUPS IN FACING AGRICULTURAL MODERNIZATION THROUGH HORTICULTURAL BUSINESSES
DOI:
https://doi.org/10.38156/gesi.v8i1.84Kata Kunci:
KWT, purposive, samplingAbstrak
Masalah model pemberdayaan, program dan partisipasi wanita kelompok tani (KWT) menjadi kendala utama dalam menghadapi modernisasi pertanian dalam usahatani hortikultura terutama produk sayuran. Dampak social ekonomi juga memperkeruh permasalahan wanita kelompok tani di daerah pedesaan. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo, mengambil sampel dua kelompok perempuan tani (KWT) Dahlia desa Semambung dan Pilang Sejahtera desa Pilang. Pengambilan sampel secara purposive sampling dengan enam orang (ketua, sekretaris,bendahara dan 3 anggota) dari KWT Dahlia dan Pilang Sejahtera, dan satu penyuluh pertanian. Teknik analisis data : (a) deskriptif kualitatif mengenai: (1) bentuk-bentuk pemberdayaan, (2) program yang dilakukan dan dampak sosial oleh masing-masing kelompok. Sedangkan (b) tingkat partisipasi menggunakan teknik scoring. (c) dampak ekonomi terkait dengan kontribusi menggunakan analisis kontribusi. Hasil penelitian menunjukkan: Bentuk pemberdayaan wanita dalam kelompok tani (KWT): sosialisasi, pertemuan rutin, demontrasi plot, konsultasi pengolahan sayur dan pelatihan dengan penyuluh pertanian. Program pemberdayaan wanita: penyediaan sarana produksi, lahan ujicoba, pengolahan pertanian dan konsultasi dengan penyuluh pertanian.. Nilai manfaat yang diperoleh berupa pengetahuan dan keterampilan, tingkat partisipasi kelompok wanita tani adalah tinggi karena nilai manfaat yang diperoleh berupa pengetahuan dan keterampilan :(1) Meningkatkan peran perempuan (2). Lapangan kerja diperluas dari sektor domestik ke sektor publik. (3) Memperkuat komunikasi dan kerjasama (5). Dampak ekonominya adalah: (1) menciptakan lapangan kerja di bidang pertanian (2) memanfaatkan teknologi pengolahan untuk menambah nilai produk pertanian (3) menyumbang 6.8 % - 7.2% pendapatan.