PENERAPAN TEKNIK EXPRESSIVE WRITING LANGKAH MEMBANTU SISWA MENGELOLA EMOSI

Authors

  • Al Halik Institut Agama Islam Negeri Metro
  • Aulia Helwa Program Studi Bimbingan Penyuluhan Islam IAIN Metro
  • Annisa Ramadhani Program Studi Bimbingan Penyuluhan Islam IAIN Metro

DOI:

https://doi.org/10.38156/sjpm.v1i02.135

Keywords:

teknik expressive writing, mengelola emosi

Abstract

Emosi merupakan bagian penting dari kehidupan manusia dan melalui emosi tersebut seseorang mengungkapkan perasaannya. Perkembangan emosi siswa atau remaja yang baik ditandai dengan sejauh mana siswa mampu mengendalikan emosinya. Kematangan emosi berkaitan erat dengan usia seseorang, Namun, ini tidak berarti bahwa seiring bertambahnya usia, mereka secara otomatis mampu mengendalikan emosi mereka. Sehingga tidak sedikit masih ditemukan remaja yang salah dalam mengekpresikan emosinya kearah yang merugikan diri sendiri. Sasaran kegiatan siswa kelas VIII SMP TMI Roudhatul Qur’an. Melalui dua pendekatan bimbingan yaitu secara klasikal dan praktek kelompok. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini siswa dapat mengetahui dan memperoleh pemahaman baru mengenai cara untuk mencapai manajemen emosi yaitu dengan menulis, mengungkapkan pengalaman emosional melalui tulisan, karena tulisan dapat membantu individu mengurangi stress, menjernihkan pikiran, menstsabilkan emosi

References

Betts, J., Gullone, E., & Allen, J. S. (2009). An examination of emotion regulation, temperament, and parenting style as potential predictors of adolescent depression risk status: A correlational study. British Journal of Developmental Psychology, 27(2), 473–485.

Cheng, V. W. S., Davenport, T. A., Johnson, D., Vella, K., Mitchell, J., & Hickie, I. B. (2018). An app that incorporates gamification, mini-games, and social connection to improve men's mental health and well-being (MindMax): Participatory design process. JMIR mental health, 5(4), e11068.

Davis, L. (1990). The Courage to Heal Workbook: A Guide for Women Survivors of Child Sexual Abuse. Harper Collins.

Goleman, D. (2009). Emotional Intelligence. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Huppert, F. A. (2009). Psychological well‐being: Evidence regarding its causes and consequences. Applied psychology: health and well‐being, 1(2), 137–164.

Hurlock, E. B. (2004). Psikologi Perkembangan. Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama.

Lee, J. (2020). Mental health effects of school closures during COVID-19. The Lancet Child & Adolescent Health, 4(6), 421. https://doi.org/10.1016/S2352-4642(20)30109-7

Malchiodi, C.A. (2007). Expressive Therapies. New York: The Guilford Press.

Mappiare, A. (2003). Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.

Pennebaker, J. W. (1997). Writing about emotional experiences as a therapeutic process. Psychological science, 8(3), 162–166.

Putri, D. W. L., Uyun, Q., & Sulistyarini, I. (2018). Pelatihan Regulasi Emosi Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Subjektif Orang dengan Hipoertensi Esensial. PHILANTHROPY: Journal of Psychology, 1(1), 1–16.

Qonitatin, N., Widyawati, S., & Asih, G. Y. (2011). Pengaruh katarsis dalam menulis ekspresif sebagai intervensi depresi ringan pada mahasiswa. Jurnal Psikologi, 9(1).

Rahma, F. N., Wulandari, F., & Husna, D. U. (2021). Pengaruh Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19 bagi Psikologis Siswa Sekolah Dasar. EDUKATIF : Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(5), 2470–2477. https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i5.864

Walgito, B. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset.

Downloads

Published

2022-10-31